Kamis, 04 Oktober 2018

Traveling ke Barat/Timur dan Jet Lag (di Chicago)


Seorang rekan di Jerman bercerita:
Lebih enak pergi ke barat di bandingkan ke timur, kalau ke barat saat di lokasi tujuan jam tidur (malam) di tempat asal (Indonesia) sudah larut malam, jadi pas ngantuk2 nya...
Entah itu ada pengaruhnya atau tidak, atau karena sudah bisa adaptasi, saya dua kali bepergian ke Chicago dengan perbedaan zona waktu 12 jam, kalau di Chicago malam di Jakarta siang dan sebaliknya. Pengalaman saya tentang Jet Lag benar-benar berbeda.

Traveling tahun 2018 saya mengambil rute ke arah barat, dari Jakarta transit di Dubai, terus lanjut ke Chicago. di Chicago saya bisa tidur dari jam 22:00 s.d jam 03:00...

Sangat berbeda dengan pengalaman saya tahun 2015, saya mengambil rute ke arah timur, transit di Tokyo (Narita).

Waktu itu (2015)....
Perbedaan  waktu saya yang mencapai 12 jam sangat membuat masalah, faktanya siang tapi alam bawah sadar saya mengatakan bahwa ini malam dan sebaliknya, bisa dibayangkan:
  • Training di kelas dari jam 9 pagi s.d jam 4 sore di chicago, tapi alam bawah sadar (jam biologis) menyatakan saya duduk dikelas dari jam 9 malam s.d jam 4 subuh, saya harus berjuang untuk melek. Kalau kita tidak duduk dikelas (jalan-jalan) sih ngantuknya lebih bisa dikendalikan.
  • Waktu malam mau tidur, kita akan merasa bahwa kita sedang tidur siang, jadi setiap 1 atau 2 jam kita akan terbangun, dan harus berjuang lagi untuk memejamkan mata, bukan hal mudah untuk tidur lagi kalau kita merasa sedang tidur siang. Waktu itu (2015), fakta yang sama juga dialami seorang teman dari Malaysia, tiap malam cuma bisa tidur 1 atau 2 jam saja.
Sebenernya kemaren pengennya berangkat ke arah barat dan pulangnya juga ke arah barat lagi, bedanya :
  1. ke arah barat membuat hari terasa lebih lama, karena mengikuti pergerakan semu matahari ke arah barat, waktu sholatnya jadi lebih longgar.
  2. ke arah timur membuat hari serasa cepat, kita bergerak melawan pergerakan semu matahari, btw...kalau puasa jadinya lebih enak yang ini lho...hehehe
  3. seperti cerita jemaah umroh di bulan ramadhan, berangkat dari Jakarta siang, dan harus buka puasa di Saudi jam 22:00 (WIB) atau jam 18:00 an waktu Saudi, puasanya jadi nambah 4 jam.
  4. btw...kalau masalah buka puasa di atas ada pendapat yang membolehkan memakai zona waktu saat berangkat...kalau cerita di atas berarti buka puasa jam 14:00 waktu Saudi, tapi kebanyakan orang, setahu saya mengikuti pendapat penggunaan zona waktu lokal di mana kita berada
Tapi,
kalau berangkat ke arah barat dan kemudian pulangnya ke arah barat lagi, itu berarti kita harus menggunakan maskapai penerbangan yang berbeda, artinya harga tiket PP nya jadi jauh lebih mahal, bedanya bisa 8 juta -an...jadinya berangkat ke arah barat pulang ke arah timur:

Total Jam Penerbangannay bener2 bikin Puazzzz....

Nb:
Jet lag atau pengar udara adalah kelainan waktu tidur sementara atau merasa lelah dan kebingungan setelah perjalanan panjang dengan melintasi beberapa zona waktu menggunakan pesawat terbang. Akibat dari jet lag, gejala yang umumnya terjadi adalah gangguan pada pola tidur Anda dan membuat Anda merasa selalu mengantuk dan kelelahan (http://www.alodokter.com/jet-lag)



Minggu, 01 Januari 2017

Ski dan Salju di Zugspitze - Jerman

Dulu saya kira selalu ada salju tebal di semua tempat di Eropa saat musim dingin. Ternyata dugaan saya tidak sepenuhnya benar, di Muenchen saat musim dingin kadang tidak ada salju, kadang cuma embun yang membeku, dan baru tadi malam turun salju tipis.

Sabtu kemaren kami jalan-jalan ke Zugspitze, kawasan pengunungan di selatan Jerman, ada tempat bermain ski di sana.

Zugspitze Jerman

Berbekal pengalaman masa kecil, bermain sepatu roda (SD - SMP), in line skate dan skate board (SMP - SMA), ice skating di sebuah mall di Jogja, serta melihat tutorial ski di youtube. Saya pun mencoba menyewa peralatan ski di sana.

Tempat Penyewaan Perlatan

Nota Sewa Peralatan Ski (25 Euro)

Bermain Ski

Catatan:
Ice Skating tidak bisa dimainkan di salju (alam terbuka), karena akan amblas, 

Senin, 29 Agustus 2016

Buta Huruf di Korea Selatan

menjadi orang yang buta huruf sangat tidak menyenangkan, Huruf Korea benar-benar membuat saya menjadi orang yang buta huruf, tidak satu huruf pun saya tahu cara bacanya. btw..kalau mau nanya-nanya orang di sini juga jarang ketemu yang bisa berbahasa inggris,

Pertokoan, toko apa ya?

Masih mendingan keluyuran di Eropa, walau kita tidak tau arti bahasa Prancis, Spanyol, Jerman dll, minimal kita bisa membacanya, bisa di kira-kira artinya atau kalau punya aplikasi kamus di handphone tinggal ketik dan cari artinya. Lah...kalo tulisan seperti ini gimana ngetiknya?....

Peta, Smoga tidak nyasar...

Jadi inget..,dulu saya pernah kursus bhs mandarin, tapi nyerah cuman sampai level 1
nulisnya susah, mbacanya susah, belom ngapalin artinya

Menjadi buta huruf sangat bertentangan dengan: 
Iqro' bismi robbikaladzi kholaq

Senin, 14 Desember 2015

Penerbangan Pertama Delay, Telat Transit

Ada ceita unik, saat saya melakukan penerbangan Chicago - Jakarta, transit di Tokyo (Bandara Narita). Berhubung ada masalah teknis pada pesawat Chicago - Tokyo, penerbangan (Chicago - Tokyo) delay 3 jam. Akibatnya sampai Tokyo (untuk transit) pesawat Tokyo - Jakarta sudah berangkat. Kebijakan maskapai dilakukan reshedule (Narita - Cengkareng), diberikan tiket dengan waktu transit 15 jam.

Tiket Reschedule, Visa, Voucher Hotel dan Makan

Selain diberikan tiket reschedule, karena waktu transitnya yang lama (15 jam) diberikan juga voucher hotel dan makan malam (gratis), termasuk Visa untuk keluar dari bandara menuju Hotel Narita, btw kurang paham juga apakah Hotel Narita sudah keluar dari komplek bandara, tetapi kenyataannya diberikan visa..

Menu Makan Malam

Sabtu, 23 Mei 2015

Amsterdam, Sepeda dan Transportasi Sungai

Amsterdam

Entah bagaimana ceritanya (sejarahnya), Amsterdam dipenuhi dengan sepeda. Saya berkesempatan untuk mengujungi Amsterdam karena transit penerbangan di Bandara Schipol selama 9 Jam, saat penerbagan dari Lithuania ke Jakarta.

Parkiran Stasiun (penuh sepeda)

Toko Sepeda

Selain sepeda yang mayoritas jadi penggunan jalan di Amsterdam, transportasi sungai juga terlihat tertata dengan baik.

Transportasi Sungai di Amsterdam






Senin, 18 Mei 2015

Lithuania, Eropa Timur

Ini pertama kali saya berkunjung ke Eropa Timur, negara itu bernam Lithuania, walapun bukan di musim dingin, suhu udara di negara ini tetap terasa dingin, maklum letaknya sedikit ke utara Eropa.

Pakaian Tebal, seperti musim dingin.

Bandara di negara ini tidak terlalu besar, untuk bisa sampai ke sini saya diharuskan transit di bandara lain, kali ini di Schipol - Amsterdam.

Bandara - Lithuania

Trolleybus

Salah satu hal unik yang saya temukan di Lithuania adalah Trolley bus, yaitu bus tapi pakai koneksi kabel listrik seperti KRL, menggunakan ban biasa, tidak ada relnya.

Trolleybus

Kabel / Kawat di atas Jalan



Jumat, 20 Juli 2012

Jeddah - Arab Saudi

Jeddah adalah nama kota di tepian laut merah, terletak di antara Mekah dan Medinah, Jeddah adalah pintu gerbang untuk masuk ke Saudi, terdapat bandara besar di kota ini. Saya cukup lama tinggal di kota ini sekitar 2,5 tahun, saya tinggal di Jeddah dalam rangka melanjutkan studi S2 di Jurusan Teknik Nuklir - King Abdul Aziz University.

Plang Nuclear Engineering di depan Jurusan


tentu saja, banyak cerita selama saya tinggal di sana, cerita tentang Jeddah dan Kampus KAAU saya tulis dalam blog terpisah: http://jakartajeddah.blogspot.com/

Minggu, 10 Mei 2009

Korea Selatan, Pertama Kali Saya ke Luar Negri

Kalau bicara tentang negara lain yang pertama kali saya kunjungi, negara itu bernama Korea selatan.

Tiba di Bandara Incheon, Seoul

Berhubung waktu itu sedang ada wabah flu babi, para penumpang disarankan untuk menggunakan masker. 
Pertama kali ke luar negri dan alhamdulillah bersepuluh, jadi tambah pede, kalau kesasar kan banyak temennya...hehehe...

Rame-rame ke Korea Selatan

Kami bersepuluh diagendakan untuk menjalani training di kota Daejeon, beberapa jam perjalanan menggunakan bus dari Incheon, tentu selain mengikuti training, kami juga jalan-jalan, termasuk di dalamnya berkunjung ke downtown.

Downtown - Daejeon